Alya :)

Jumat, 07 Juni 2013

Not As Beautiful As Before (Season 2 )

Jeanne adalah siswa yang bersekolah di Sekolah Junior terkenal yang ada di Beijing,sekolah paling favorit dikota itu, banyak siswanya berasal dari luar negeri ataupun campuran China dan luar negeri begitu juga dengan Jeanne dan tentu saja biayanya sangat mahal , Jeanne adalah anak kedua dari tiga bersaudara, sekaligus hanya Jeanne yang tidak memiliki nama China dibandingkan dengan kedua saudaranya, Ayah Jeanne berkerja sekuat tenaga agar Jeanne bisa bersekolah di sekolah itu, Jeanne baru saja duduk di kelas 1, Jeanne adalah siswa yang tidak terlalu pandai dan tidak terlalu lambat berfikir, Jeanne selalu berangkat telambat karna jarak rumahnya yang cukup jauh dari rumah, bahkan semenjak perusahaan Ayahnya bangkrut Jeanne tak lagi mempunyai supir pribadi yang selalu mengantarnya berangkat sekolah bak Putri Raja, tetapi itu semua tinggal cerita dan terpaksa Jeanne berangkat sekolah berjalan kaki, jelas saja Jeanne berjalan kaki, Ayahnya tak punya uang untuk menggunakan kendaraan umum . Semua itu membuat Jeanne kesal dengan kehidupannya , ia sering mengiris nadinya sendiri seolah tak mau hidup di neraka ini lagi, tapi semua itu tak membuatnya kehilangan nyawa, tetapi setidaknya rasa sakit itu menyadarkan Jeanne bahwa itu bukanlah sebuah mimpi dan Jeanne harus tetap hidup walaupun untuk realita yang sangat menyedihkan .
“Krrriiinnnggg !” bel jam kedua bergeming di telinga Jeanne , Mr. Liang segera mempersilahkan Jeanne untuk duduk di tempat duduknya. Jeanne mengikuti pelajaran Mr. Liang dengan sungguh-sungguh , tapi tiba-tiba otaknya seakan tertutupi kabut hitam yang mendung ,”Kira-kira nama anak yang menabrakku itu siapa yah ? sepertinya aku belum pernah melihat anak itu disekolah ini ” Jeanne bertanya-tanya dalam hati, tak sampai disitu lamunannya, Jeanne memang suka melamun semenjak keluarganya melarat seperti sekarang bahkan Ibunya menikah dengan laki-laki lain yang lebih kaya dan kejadian itu juga membuat prestasi Jeanne menurun, dahulu sebelum Ayahnya bangkrut Jeanne adalah anak yang pintar di Sekolah Dasar, ia selalu mendapatkan peringkat paling atas atau setidaknya Jeanne selalu masuk 3 besar di kelasnya , tapi sekarang Jeanne tidak terlalu berprestasi bahkan Jeanne tidak masuk 10 besar di kelasnya, sungguh malang nasib Jeanne, ia harus menerima kenyataan yang pahit diusianya yang masih 12 tahun itu .
“Jeanne, silahkan jawab pertanyaan bapak yang ada dipapan tulis !” perintah Mr. Liang tapi sama sekali tak di gubris oleh Jeanne yang sedang asyik melamun .
“Ayo ! Jeanne ! apa kamu tidak bisa mengerjakan soal yang bapak beri dipapan tulis ?” tatap   Mr. Liang yang sedang duduk di kursi dengan nada sedikit menggentak,
“JJJEEEAAANNNEEE!!!” teriak semua anak dikelas dengan kerasnya ,tangan Jeanne yang menyangga dagunya segera terlepas saat mendengar teriakan teman-temannya
“ekh miskin ekh miskin ! aaaaa ada apa yah ? hehe”  jawab Jeanne dengan gampangnya seolah tak berdosa,
“kamu ini ! kerjaannya hanya melamun saja sepanjang pelajaran ! sebenarnya apa yang kamu fikirkan sih Jeanne !” amarah Mr. Liang yang mulai meluap-luap seperti gunung mau meletus,
“mikirin Ayahnya yang udah bangkrut dan Cuma kerja sebagai pegawai restoran fastfood ajah kali pak, udah gitu harus ngurusin adiknya yang cacat, dan lebih parahnya dia ditinggal mamahnya menikah lagi ! hahaha”  kata Cloe si gadis blasteran China dan Australia itu segera menabraknya perkataan Mr. Liang yang dilanjutkan dengan tertawaannya dan disusul dengan anak-anak yang lain , padahal dulu Cloe adalah sahabat Jeanne sewaktu Jeanne masih kaya,
“DDIIAAMM!! ” amarah Mr. Liang yang semakin tak terkendali, segera menghentikan tawa Cloe dan teman-temannya seperti panah yang mengenai dada seseorang , Jeanne hanya terdiam menahan malu, Jeanne seperti sedang di telanjangi didepan umum, ia sangat malu dengan dirinya sendiri bahkan Jeanne menitihkan air mata ketika Cloe dengan gampangnya mengeluarkan perkataan bak pecut yang dihempaskan keras ke Jantungnya,

“Aku sekarang memang miskin ! aku bukan orang kaya seperti kalian ! aku selalu berangkat terlambat karna aku selalu harus berjalan kaki ! tidak seperti kalian yang selalu menggunakan mobil pribadi ! bahkan aku tidak mempunyai Ibu sebaik yang kalian punya ! yang selalu saja ada untuk kalian, yang selalum mengelus rambut kalian dikala kalian sedih ! aku tak punya itu semua ! tapi aku mohon jangan hina keluargaku ! hina saja aku !” perkataan Jeanne membuat ruangan itu menjadi hening, teman-temannya terdiam begitu juga Mr. Liang, Jeanne segera mengambil tas dan bukunya untuk segera keluar kelas dan meninggalkan tempat pesakitan itu , beberapa dari teman-temannya mulai menitihkan air mata tapi tak demikian dengan Cloe, dan, hanya satu yang ada dibenak teman-temannya, bagaimana jika mereka yang menjadi seperti Jeanne, Jeanne terus berlari meninggalkan kelas. “if already poor so poor it! the basis of poor children don’t know myself! (kalau sudah begitu miskin ya miskin saja , dasar anak miskin tidak tahu diri)” kata Cloe yang terus merendahkan keluarga Jeanne , “it's enough ! You do not need to say it again, this is outrageous! (ini sudah cukup, kau tak perlu mengatakannya lagi ! kau sudah keterlaluan !)” balas Steve sang mr. Wonderfull dari Inggris teman sepermainan Cloe yang juga satu genk dengan Cloe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar